ETIKA SEBAGAI TINJAUAN
Etika Sebagai Tinjauan
1. Pengertian Etika
Menurut KBBI, etika
adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak). Maryani dan Ludigdo mengatakan bahwa etika sebagai
seperangkat norma, aturan atau pedoman yang mengatur segala perilaku manusia,
baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan yang dianut oleh
sekelompok masyarakat atau segolongan masyarakat.
2. Prinsip - Prinsip Etika
Pada buku Exposure Draft Kode
Etik Akuntan Profesional yang dikeluarkan Oktober 2016 lalu oleh Komite Etika
Ikatan Akuntan Indonesia menjabarkan bahwa Akuntan Profesional mematuhi prinsip
dasar etika yang terdiri dari integritas, objektivitas, kompetensi dan
kehati-hatian profesional, kerahasiaan dan perilaku profesional. Berikut
merupakan penjelasannya teman-teman mengenai prinsip dasar etika.
Ø Prinsip
Integritas mewajibkan
setiap Akuntan Profesional untuk bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan
profesional dan hubungan bisnisnya. Integritas juga berarti berterus terang dan
selalu mengatakan yang sebenarnya.
Ø Prinsip
Objektivitas mewajibkan semua
Akuntan Profesional untuk tidak membiarkan bias, benturan kepentingan, atau
pengaruh tidak sepantasnya dari pihak lain, yang dapat mengurangi pertimbangan
profesional atau bisnisnya.
Ø Prinsip
Kompetensi dan
kehati-hatian profesional mewajibkan setiap Akuntan Profesional menjaga
pengetahuan dan keahlian profesional pada tingkat yang dibutuhkan untuk
memastikan bahwa klien atau pemberi kerja akan menerima jasa profesional yang
kompeten berdasarkan perkembangan praktik, peraturan, dan teknik mutakhir,
serta bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan teknik dan standar
profesional yang berlaku.
Ø Prinsip
Kerahasiaan mewajibkan
setiap Akuntan Profesional menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
dari hasil hubungan profesional dan bisnis dengan tidak mengungkapkan informasi
tersebut kepada pihak ketiga tanpa ada kewenangan yang jelas dan memadai,
kecuali terdapat suatu hak atau kewajiban hukum atau profesional untuk
mengungkapkannya, serta tidak menggunakan informasi tersebut untuk keuntungan
pribadi Akuntan Profesional atau pihak ketiga.
Ø Prinsip
Perilaku profesional
mewajibkan setiap Akuntan Profesional mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
dan menghindari perilaku apa pun yang mengurangi kepercayaan kepada profesi
Akuntan Profesional.
3. Basis Teori Etika
Basis teori etika dibagi menjadi
empat bentukan yang terdiri dari teori etika teleologi, deontologi, teori hak
dan teori keutamaan (virtue).
v Teori
etika teleologi merupakan teori
yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai
dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan
itu. Etika teleologi dibagi menjadi dua aliran yaitu
Ø egoisme
etis : tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar
pribadi dan memajukan dirinya sendiri, dan
Ø utilitarianisme :
suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus
menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan
v Teori
deontologi diambil dari
kata Yunani yang berarti kewajiban. Sesuai asal katanya, teori memegang kuat
bahwa yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Jika Akuntan
diberi tugas dan melaksanakannya sesuai dengan tugasnya maka itu dianggap
benar, sedangkan dikatakan salah jika sang Akuntan tidak mengerjakan tugas yang
diinstruksi oleh pimpinan.
v Teori
hak merupakan teori
yang merupakan suatu aspek dari teori deontologi , karena berkaitan dengan
kewajiban. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu
sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
v Teori
keutamaan merupakan teori
yang memandang sikap atau akhlak seseorang tidak ditanyakan apakah suatu
perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan
bisa didefinisikan sebagai berikut: disposisi watak yang telah diperoleh
seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.
4. Egoism
Teori yang mengemukakan bahwa
segala perbuatan atau tindakan selalu disebabkan oleh keinginan untuk
menguntungkan diri sendiri. Bisa juga dibilang motivasi untuk mempertahankan
dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. menempatkan
diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain,
termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat.
Komentar
Posting Komentar